Jumat, 13 Februari 2015

Pendekatan Bimbingan Penyluhan

PENDAHULUAN
Pengertian bimbingan merupakan upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan individu. Model bimbingan yang berkembang saat ini adalah bimbingan perkembangnan. Visi bimbingan perkembangan bersifat edukatif, pengembangan, dan outrech. Edukatif karena titik berat layanan bimbingan perkembangan layanan bimbingan ditekankan pada pencegahan dan pengembangan bukan korektif atau terapautik. Pengembangan karena titik sentral sasaran bimbingan perkembangan adalah perkembangan optimal seluruh aspek kepribadian individu. Outrech target populasi layanan bimbingan perkembangan tidak terbatas pada individu yang bermasalah, tetapi semua individu berkenaan dengan semua aspek kepribadiannya dalam semua konteks kehidupan. Kata Pendekatan terdiri dari kata dasar dekat dan mendapat imbuhan Pe-an yang berarti hal, usaha atau perbuatan mendekati atau mendekatkan Jadi Pendekatan Bimbingan dan Konseling adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang konselor untuk mendekati kliennya sehingga klien mau menceritakan masalahnya.Metode dalam pengertian harfiyah, adalah "jalan yang harus dilalui "untuk mencapai suatu tujuan, karena kata metode berasal dari meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalan. Namun pengertian hakiki dari metode tersebut adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik sarana tersebut berupa fisik seperti alat peraga, administrasi, dan pergedungan di mana proses kegiatan bimbingan berlangsung, bahkan pelaksana metode seperti pembimbing sendiri adalah termasuk metode juga dan sarana non fisik seperti kurikulum, contoh, teladan, sikap dan pandangan pelaksana metode, lingkungan yang menunjang suksesnya bimbingan dan cara-cara pendekatan dan pemahaman terhadap sasaran metode seperti wawancara, angket, tes psikologis, sosiometri dan lain sebagainya. Sedangkan tehnik adalah suatu cara (kepandaian, pengetahuan dll) untuk membuat atau melakukan sesuatu. Jadi Tehnik Bimbingan dan Penyuluhan adalah Suatu cara yang harus digunakan oleh seorang konselor dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling.
 
PEMBAHASAN
A.    Pendekatan Bimbingan Penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan sebagai masalah menghindari dan atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupan sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baik seluruhnya. Meskipun bimbingan dan penyluhan yag kita hadapi sekarang ini tiddaklah seluruhnya merupakan hal yang baru, tetapi berbeda benar dengan bimbingan dan penyuluhan yang dihadapi oleh oran-orang tua kita pada waktu lampau. Perbedaan itu terletak dalam segi pendekatan “Approach” yang ditempuh yang dihadapi masalahnya. Dilihat dari pendekatannya bimbingan dibedakan atas empat pendekatan yaitu:
1.      Pendekatan Krisis
Pendekatan krisis ini juga pendeakatan kuratif merupakan upaya bimbingan yang diarahakan kepada individu yang mengalami krisi atau masalah. Bimbingan ini bertujuan mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu. Dalam pendekatan krisis pembimbing menunggu individu yang datang. Selanjutnya, mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan individu. Pendekatan ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis. Psikoanalisis menekankan pengaruh peristiwa-peristiwa masa lampau sebagai hal yang menentukkan bagi berfungsinya kepriadian individu saat ini. Pengalaman-pengalaman masa lima atau enam tahun pertama kehidupan individu menurut psikoanalisis dapat menjadi akar dari krisis individu yang bersangkutan pada masa kini. Psikoanalisis adalah salah satu aliran psikologi kepribadian dan meletakkan dasar metodologi kajian psikologi. Pada dasarnya ia adalah satu aliran psikoterapi. Ide dasarnya adalah adanya upaya mengangkat pikiran tidak sadar untuk muncul ke permukaan dan disadari eksistensinya dengan cara asosiasi bebas. Tujuannya adalah untuk membantu pasien dalam menyadari problematika yang dihadapinya dan mengendalikan goncangan kejiwaan yang berasal darinya. Para pendukunga psikoanalisis berpendapat bahwa histeria adalah fenomena yang dipicu oleh ketegangan jiwa, di saat ia terarah kepada jalan yang salah. Tugas dari psikoanalisis adalah mengembalikan arahnya kepada jalan yang baik, sesuai dengan alurnya.

2.      Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan. Tujuan bimbingan ini adalah unuk membantu meperbaiki kekurangan/kelemahan yang dialami individu. Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan-kelemahan individu dan selanjutnya berupaya untuk meperbaikinya. Pendekatan remedial banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi behavioristik. Psikologi behavioristik menekankan perilaku individu di sisn dan saat ini. Saat ini, perilaku dipengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula. Oleh sebab itu, untuk meperbaiki perilaku individu perlu ditata lingkungan yang mendukung perbaikan perilaku tersebut.
3.      Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada antisipasi masalah-masalah umum individu, mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpa individu. Pembimbing memberikan upaya, seperti informasi dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.
4.      Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yah ada pada individu secapa optimal. Setiap individu memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan-kekuatan tersebut dikembangkan. Dalam pndekatan ini, layanan bimbingan diberikan kepada semua individu, bukan hanya pada individu yang menghadapai masalah. Bimbingan perkembangan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, serta penyaluran bakat dan minat.
Dalam membimbing dapat dilakukan secara individual atau secara kelompok (ingat juga bahwa pembimbingan dalam kelompok, fokus dan titik tolaknya ialah kepentingan atau kebutuhan individu), sehingga ada:
a.       Bimbingan individual dilakukan dengan pendekatan perseorangan. Tiap orang dicoba didekati, dipahami, dan ditolong secara perseorangan.
b.      Bimbingan kelompok diberikan oleh pembimbing per kelompok. Beberapa orang yang bermasalah sama atau dapat memperoleh manfaat dari pembimbingan kelompok, berkumpul untuk membahas persoalannya dalam kelompok dibawah pimpinan seorang Pembimbin atau terapis.
B.     Metode Teknik Bimbingan Penyuluhan
Metode secara harfiah adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai satu tujuan. Karena metode berasal dari kata meta yang berarti melalui dan kata hodos yang berarti jalan. Namun pengertian yang hakikatnya adalah segala saran yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik fisik maupun non fisik. Ada beberapa macam tekni bimbingan dan penyuluhan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan individu. yaitu: konseling, observasi, sosiometri, nasihat, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
1.    Konseling
Konseling dilaksanakan melalui wawancara (konseling) langsung dengan individu. Konseling ditujukan kepada individu yang normal, bukan yang mengalami kesulitan kejiwaan, melainkan hanya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Dalam konseling terdapat hubungan yang akrab dan dinamis. Individu merasa diterima dan dimengerti oleh konselor. Dalam hubungan tersebut konselor menerima individu secara pribadi dan tidak memberikan penilaian. Individu merasakan ada orang yang mengerti masalah pribadinya, mau mendengarkan keluhan dan curahan perasaannya.
Dalam konseling berisi proses belajar yang ditujukan agar individu dapat mengenali diri, menerima, mengarahkan, dan menyesuaikan diri secara realitas dalam kehidupannya di kampus maupun diluar kampus. Konseling membuat individu agar lebih mengerti dirinya sendiri, maupun mengeksplorasi dan memimpin diri sendiri serta menyelesaiakan tugas-tugas kehidupannya. Proses konseling lebih bersifat emosional diarahkan pada perubahan sikap, perubahan sikap, perubahan pola-pola hidup sebab hanya sengan perubahan-perubahan tersebut memungkinkan terjadi perubahan perilaku dan penyelesaiaian masalah.[5]
2.    Observasi
Observasi merupakan salah satu metode untuk mendapatkan data. Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematik dan sengaja diadakan denga menggunakan alat indera (terutama mata) terhadapa kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi. Oleh karena observasi menggunakan alat indera, maka agar hasil observasi baik, maka salah satu hal yang dituntut ialah menggunakan alat indera dengan sebaik-baiknya. Di dalam penyelidikan observasi merupakan metode yang fundamental. Observasi dijalankan dengan menggunakan alat indera, maka segala sesuatu yang dapat ditangkap dengan alat indera dapat diobservasi. Karenanya, maka observasi itu menyangkut masalah yang sangat kompleks dan observasi harus bersifat sensitif dalam menangkap data itu.
3.    Sosiometri
Sosiometri merupakan alat yang tepat untuk menumpulkan data mengeani hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid. Dengan teknik ini kita dapat memperoleh data tentang susunan hubungan antar individu, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosial. Gambaran susunan hubungan sosial yang diperoleh dengan sosiomatri disebut dengan sosiogram. Dari data sosiometri kita dapat mengetahui frekwensi pemilihan yaitu banyaknya yang memilih, intensits pergaulan yaitu keintiman pergaulan, status pemilihan atau penolakan dan popularitas dalam pergaulan.
Baik tidaknya hubungan sosial individu dengan individu lain dapat dilihat dari beberapa, yaitu dari:
a.    Frekuensi hubungan yaitu sering tidaknya anak itu bergaul. Makin sering individu itu bergaul pada umumnya individu itu makin baik dalam segi hubungan sosialnya. Bagi individu yang mengisolir diri, dimana individu itu kurang sekali bergaul, hal ni telah menunjukkan didalam segi pergaulannya kurang baik.
b.    Intensitas hubungan, yaitu segi mendalam tidaknya anak didalam pergauannya, yatu intim atau tidaknya mereka bergaul. Makin mendalam seorang didalam hubungan sosialnya dapat dinyatakan bahwa hubungan sosial makin baik.
c.    Popullaritas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul dapat dipergunakan sebagai kriteria pula untuk melihat baik buruknya dalam hubungan sosialnya. Makin banyak temannya di dalam pergaulan pada umumnya dapat dinyatakan makin baik di dalam hubungan sosialnya.
4.    Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh pembimbing. Pemberian nasihat hendaknya memerhatihak hal-hal sebagai berikut:
a.    berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh individu.
b.    diwali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
c.    nasihat yang diberikan bersifat alternatif yang dapat dipilih oleh individu disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan.
d.   penentuan keputusan diserahkan kepada individu, alternatif mana yang akan diambil.
e.    hendaknya individu mau dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya.
5.    Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahasa masalah-masalah pendidikan, pribadi, dan sosial.  bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang), ataupun kelasa (20-40 orang). Pemberian informasi dalam bimbingan kelompok terutama dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara dapat dilakukan untuk menyelesaiakan tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karier, ataupu kehidupan. Aktivitas kelompok diarahkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri dan pemahaman lingkungan, penyesuaian diri, serta pengembangan diri.
Pemberian informasi banyak menggunakan alat-alat dan media pendidikan, sperti OHP, kaset audio-vidio, film, buletin, brosu, majalah, buku. Kadang-kadang konselor mendatangkan ahli tertentu untuk memberikan ceramah (informasi) tentang hal-hal tertentu. Pada umumnya, aktivitas kelompok menggunakan prinsip dan proses dinamika kelompok, seperti dalam kegiatan diskusi, sosiodrama, bermain peran, simulasi. Bimbingan melalui aktivitas kelompok lebih efektif karena selain peran individu lebih aktif, juga memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman, rencana, dan penyelesaian masalah.
6.    Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Konseling kelompok bersifat pencegahan dalam arti bahwa individu yang bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam masyarakat, tetapi memiliki beberapa keleamahan dalam kehidupannya sehinggan mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Konseling kelompok bersifat memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti memberikan kesempatan, dorongan, juga pengarhanan kepada individu-individu yang bersangkuan untuk mengubah sikap dan perilakunya selaras dengan lingkungannya. Konseling kelompok merupakan proses atarpribadi yang dinamis terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar serta melibatkan fungsi-fungsi terapi, seperti sifat psimis, orientasi pada kenyataan, saling mempercayai, saling memberlakukan dengan hangat, saling pengertian, saling menerima dan mendukung. Funsi-Fungsi terapi itu diciptakan dan dikembangkan dalam suatu kelompok keci melalui cara saling mempedulikan di antara para peserta konseling kelompok. Individu dalam konseling kelompok pada dasarnya adalah individu normal yang memiliki berbagai kepedulian dan kemampuan, serta persoalan yang dihadapi bukanlah gangguan kejiwaan yang tergolong sakit, hanya kekeliruan dalam penyesuaian diri. Individu dalam konseling kelompok menggunakan interaksi kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadapa nilai-nilai dan tujuan-tujuan tertentu untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikapdan perilaku yang tidak tepat.
PENUTUP
Bimbingan dan penyuluhan sebagai masalah menghindari dan atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupan sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baik seluruhnya. Meskipun bimbingan dan penyluhan yag kita hadapi sekarang ini tiddaklah seluruhnya merupakan hal yang baru, tetapi berbeda benar dengan bimbingan dan penyuluhan yang dihadapi oleh oran-orang tua kita pada waktu lampau. Perbedaan itu terletak dalam segi pendekatan “Approach” yang ditempuh yang dihadapi masalahnya. Dilihat dari pendekatannya bimbingan dibedakan atas empat pendekatan yaitu:
1.    Pendekatan Krisis
2.    Pendekatan Remedial
3.    Pendekatan Preventif
4.    Pendekatan Perkembangan
Ada beberapa macam tekni bimbingan dan penyuluhan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan individu. yaitu:
1.      Konseling
2.      Observasi
3.      Sosiometri
4.      Nasihat
5.      Bimbingan kelompok
6.      Konseling Kelompok







DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Achmad Juntika. 2011. Bimbingan & Konseling. Bandung: PT. Rafika Aditama.
Slameto. 1988. Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara.
Surya Moh.____. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Ilmu.
Taufiq, Muhammad Izzuddin. 2006. Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani.
Umar, Muhammad dan Santoso. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Pustaka Setia.
Walgito, Bimo. 1995. Bimbingan dan Penyuluhan. Yogyakarta: Andi Offset.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar